5 Hal yang Harus Ada di Surat Pengunduran Diri Agar Terlihat Profesional

5 Hal yang Harus Ada di Surat Pengunduran Diri Agar Terlihat Profesional

Mengundurkan diri dari pekerjaan adalah keputusan besar yang perlu dilakukan dengan cara yang sopan dan profesional. Salah satu langkah penting dalam proses ini adalah menulis surat pengunduran diri (resignation letter). Surat ini bukan sekadar formalitas, tetapi juga cerminan sikap profesionalmu terhadap perusahaan dan rekan kerja yang telah menjadi bagian dari perjalanan kariermu.

Agar surat pengunduran dirimu meninggalkan kesan baik, berikut lima hal penting yang wajib kamu cantumkan.


1. Identitas dan Tujuan Surat yang Jelas

Mulailah surat dengan menyebutkan nama lengkap, jabatan, dan divisi tempat kamu bekerja. Kemudian, tuliskan dengan tegas namun sopan bahwa kamu berniat mengundurkan diri dari posisi tersebut, disertai dengan tanggal efektif terakhir bekerja.

Contohnya:

“Dengan hormat, melalui surat ini saya bermaksud mengajukan pengunduran diri dari posisi sebagai Marketing Executive di PT Maju Bersama, terhitung sejak tanggal 30 November 2025.”

Menuliskan informasi ini dengan jelas akan memudahkan HRD dalam proses administrasi dan penyerahan tugas.


2. Ucapan Terima Kasih kepada Perusahaan

Bagaimanapun alasanmu resign, selalu sertakan rasa terima kasih kepada perusahaan atas kesempatan dan pengalaman yang diberikan. Sikap ini menunjukkan kedewasaan dan profesionalitas, serta membantu menjaga hubungan baik di masa depan.

Misalnya:

“Saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk belajar dan berkembang selama bekerja di perusahaan ini.”

Kalimat sederhana, tapi berdampak besar untuk meninggalkan kesan positif.


3. Alasan Pengunduran Diri (Singkat dan Diplomatis)

Tak perlu menjelaskan alasan terlalu detail, cukup sampaikan dengan bahasa yang sopan dan diplomatis. Fokuslah pada sisi positif, seperti keinginan mengembangkan karier atau mencari pengalaman baru. Hindari menulis alasan yang menyinggung pihak mana pun.

Contoh:

“Keputusan ini saya ambil setelah mempertimbangkan kesempatan baru yang dapat membantu saya mengembangkan potensi dan pengalaman di bidang lain.”

Ingat, surat ini bisa menjadi arsip permanen perusahaan — jadi jaga agar isinya tetap profesional.


4. Komitmen untuk Membantu Masa Transisi

Tunjukkan tanggung jawab dengan menawarkan bantuan selama proses transisi, seperti melatih pengganti atau menyelesaikan pekerjaan yang tertunda. Ini memperlihatkan loyalitas dan rasa hormat, bahkan hingga hari terakhir kamu bekerja.

Contoh kalimat:

“Saya akan berusaha membantu proses transisi agar pekerjaan dapat berjalan lancar hingga pengganti saya siap menjalankan tanggung jawab ini.”

Sikap ini akan meninggalkan kesan positif dan membuka peluang referensi baik di masa depan.


5. Penutupan dan Salam Hormat

Akhiri surat dengan ucapan penutup yang sopan dan formal, diikuti tanda tangan dan nama lengkap. Jangan lupa untuk mencantumkan tanggal penulisan surat agar lebih resmi.

Contohnya:

“Demikian surat pengunduran diri ini saya sampaikan. Saya berharap perusahaan terus maju dan sukses.

Hormat saya,

(tanda tangan)

[Nama Lengkap]”


Kesimpulan

Surat pengunduran diri yang baik tidak hanya soal tata bahasa yang rapi, tetapi juga tentang sikap profesional dan etika kerja. Dengan menyertakan lima unsur di atas — identitas jelas, ucapan terima kasih, alasan yang sopan, komitmen transisi, dan penutupan formal — kamu menunjukkan bahwa kamu menghargai perusahaan, meski hubungan kerja akan segera berakhir.

Ingat, cara kamu mengakhiri pekerjaan bisa menentukan bagaimana dunia profesional memandangmu di masa depan. Jadi, tinggalkan kesan terbaik sebelum melangkah ke bab baru kariermu.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *